Selasa, 23 April 2013

hama pada kacang tanah







LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI PANEN DAN PASCA PANEN

HAMA PADA KACANG TANAH


Oleh:
NAMA           : GANDA ARIEF SUJENDRO
NIM                : 111510501100
KELAS          : BEASISWA UNGGULAN (BU)
NILAI                        :




LABORATORIUM HAMA TUMBUHAN
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2012
            Pada praktikum kali ini, hama yang ditemukan pada kacang tanah adalah sebagai berikut:
1.      Carpophilus hemipterus










Gambar 3. Hama Carpophilus hemipterus

a.      Gambaran umum                                              
Spesies Carpophilus kecuali merusak kopra, biasanya merusak simpanan bahan-bahan yang mengandung minyak seperti kacang tanah, bungkil dan sebagainya. Serangan Carpophilus hemipterus tersendiri tidak merugikan, tetapi dengan adanya komplikasi serangan dapat menambah rusaknya simpanan.

b.      Morfologi
Kumbang Carpophilus berwarna kelabu hitam, coklat tua sampai hitam.Carpophilus hemipterus dewasa berukuran 3 -5 mm. Kumbang mempunyai sayap depan yang tidak menutupi seluruh abdomennya. Sehingga ujung abdomen tampak dari arah dorsal. Elitra ditutupi oleh rambut-rambut jarang.AntenaCarpophilus hemipterus membesar pada tiga ruas terakhir sehingga bentuknya menyerupai alat pemukul gong. Larva Carpophilus hemipterus berambut pendek dan jarang. Tiga pasang tungkai torakalnya dapat digunakan untuk bergerak aktif. Pada pertumbuhan penuh panjang kira-kira 2 kali panjang kumbang dewasa yaitu 5 – 7 mm.

c.       Siklus hidup
Daur hidup hama ini 3-5 minggu. Kumbang dewasa dapat hidup selama 3-10 bulan. Masa oviposisi imagobetina adalah 37 hari yang dihitung dari peletakan telur pertama sampai tidak adapeletakan telur. Rerata jumlah telur yang diletakkan imago betina selamahidupnya sebanyak 53, 5 ± 2, 79 butir. Rerata lama hidup imago betina adalah46,3 ± 1, 05 hari yang diperoleh dari pertama kali menjadi imago sampai imagomati, sedangkan lama hidup imago jantan adalah 54, 5 ± 3, 40 hari. imago jantan berumur lebih panjang dibanding imago betina yaitu146 hari sedangkan imago betina dapat hidup selama 103 hari pada inang buahara. Imago C. hemipterus mampu memproduksi rerata 1000 telur atau lebih sepanjang hidupnya, masa pra oviposisi adalah 3 hari dan masa oviposisi adalah 61 hari pada inang buah yang matang.

d.      Penanganan
Pengendalian hama ini yakni melalui pengaturan suhu, kelembaban dalam tempat penyimpanan untuk menciptakan lingkungan yang tidak sesuai bagi perkembangan serangga, membangun tempat penyimpanan berbahan dasar pasir, tanah liat dankayu jati untuk melindungi biji-bijian sesuai skala penyimpanan,tambahkan bahan dari tumbuhan seperti bibit neem, daun neem, dan minyak neem karena mengandung senyawa kimia penolak hama dalamsimpanan. Pemanfaatan patogen hama gudang misalnya bakteri Bacillusthuringiensis dengan aplikasi secara langsung pada komoditas simpananatau aplikasi dengan cara disebarkan pada perangkap. pemanfaatan musuh alami (predator dan parasitoid) pada tempatpenyimpanan, dan penggunaan genotipe tahan terhadap serangan hama pasca panen.


2.      Kumbang Biji (Callosobruchus chinensis)
Gambar 1. Hama Callosobruchus chinensis

a.      Ciri Morfologi
 Ukuran tubuh Kumbang Kacang Hijau (Callosobruchus chinensis) memiliki ukuran tubuh yang relative kecil dibandingkan dengan hama gudang lainnya. Callosobruchus chinensis L. berbentuk bulat telur sampai cembung. Warna tubuh Kumbang Kacang Hijau (Callosobruchus chinensis) berwarna coklat kehitam-hitaman, sayapnya berwarna kekuning-kuningan.Callosobruchus chinensis L.warna coklat terdapat pada thoraknya.
Kepala Callosobruchus chinensis L. relatif kecil dan bagian belakang (posteror) abdomen lebih lebar. Satu ruas abdomen terakahir nampak terlihat seluruhnya atau sebagian. Imago dari hama ini berbentuk bulat telur. Bagian kepala (Caput) agak meruncing, pada elytra terdapat gambaran agak gelap. Pronotum halus, elytra berwarna cokelat agak kekuningan. Kaki belakangnya bergigi dua buah dan bentuk mata seperti tapal kuda.
Pada kumbang jantan mempunyai ukuran tubuh 2,4 mm - 3 mm sedangkan kumbang betina mempunyai ukuran tubuh 2,76 mm – 3,49 mm. Imago betina dapat menghasilkan telur sampai 700 butir. Telur berbentuk lonjong agak transparan atau kekuning-kuningan atau berwarna kelabu keputih-putihan. Panjang telur 0,57 mm, berbentuk cembung pada bagian dorsal, dan rata pada bagian yang melekat pada biji. Larva Callosobruchus chinensis L. tidak bertungkai, berwarna putih dan pada kepala agak kecoklatan.

b.       Sistematika
Kumbang ini mempunyai klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom         :Animalia
Filum               :Arthropoda
Kelas               :Insecta
Ordo                :Coleoptera
Famili              :Bruchidae
Genus              :Callosobruchus
Spesies            :Callosobruchus chinensis 

c.       Siklus Hidup
Imago Callosobruchus chinensis L.betina dapat bertelur hingga 150 butir, telur diletakkan pada permukaan produk kekacangan dalam simpanan dan akan menetas setelah 3-5 hari. Larva biasanya tidak keluar dari telur, tetapi hanya merobek bagian kulit telur yang melekat pada material. Larva akan menggerek di sekitar tempat telur diletakkan. Larva selanjutnya berkembang dalam biji.
Sebelum manjadi pupa larva membuat lubang pada biji untuk keluarnya imago. Stadium larva sekitar dua minggu Lama stadia pupa adalah 4-6 hari. Kemudian pupa berubah menjadi Imago. Imago Callosobruchus chinensis L.mempunyai daur hidup yang pendek, pada kondisi optimum hanya bertahan paling lama 12 hari.

d.      Gejala Serangan
 Gejala serangan kumbang bruchus pada biji kacang hijau dikenali dengan adanya lubang-lubang pada butiran kedelai. Biji kedelai yang terserang bruchus juga merupakan tempat berlindung serangga. Kadang-kadang tampak serangga keluar dari dalam lubang gerekan (Abumutsanna, 2008).


Gambar 2. Hama Callosobruchus chinensis pada kacang tanah

e.       Pengendalian
 Pengendalian hama kumbang bruchus dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan gudang dan dengan cara fumigasi, antara lain menggunakan methyl bromida sesuai petunjuk teknis (Abumutsanna, 2008).
Pengendalian  hama ini yakni melalui pengaturan suhu, kelembaban dalam tempat penyimpanan untuk menciptakan lingkungan yang tidak sesuai bagi perkembangan serangga, membangun tempat penyimpanan berbahan dasar pasir, tanah liat dan kayu jati untuk melindungi biji-bijian sesuai skala penyimpanan,tambahkan bahan dari tumbuhan seperti bibit neem, daun neem, dan minyak neem karena mengandung senyawa kimia penolak hama dalam simpanan. Pemanfaatan patogen hama gudang misalnya bakteri Bacillusthuringiensis dengan aplikasi secara langsung pada komoditas simpanan  atau aplikasi dengan cara disebarkan pada perangkap. pemanfaatan musuh alami (predator dan parasitoid) pada tempat penyimpanan, dan  penggunaan genotipe tahan terhadap serangan hama pasca panen.


e.       Penanganan
  Ø  Insektisida botani berasal dari bahan alami tumbuhan. Memiliki sifat spesifik sehingga aman bagi musuh alami hama. Residunya pun mudah terurai hingga aman bagi lingkungan. Bahan bakunya dapat diperoleh dengan mudah dan murah.
  Ø  Insektisida nabati adalah bahan aktif tunggal atau majemuk yang berasal dari tumbuhan yang dapat digunakan untuk mengendalikan organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Insektisida nabati dapat berfungsi sebagai penolak, penarik, antifertilitas pengganggu tumbuhan (OPT). Insektisida nabati dapat berfungsi sebagai penolak, penarik, antifertilitas.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar